Tuesday, June 17, 2014

10 Destinasi Wisata di Aceh


Aceh yang sebelumnya pernah disebut dengan nama Daerah Istimewa Aceh (1959-2001) dan Nanggroe Aceh Darussalam (2001-2009) adalah provinsi paling barat di Indonesia. Aceh memiliki otonomi yang diatur tersendiri, berbeda dengan kebanyakan provinsi lain di Indonesia, karena alasan sejarah.Daerah ini berbatasan dengan Teluk Benggala di sebelah utara, Samudra Hindia di sebelah barat, Selat Malaka di sebelah timur, dan Sumatera Utara di sebelah tenggara dan selatan. Di aceh sangat banyak daerah-daerah wisata yang harus anda kunjungi ketika anda datang ke aceh. nah ini adalah 10 urutan tempat wisata yang paling indah di aceh menurut Blogger Anak Aceh.



1. Panta Terong ( Aceh Tengah )





Pantai Terong adalah sebuah bukit yang terletak di puncak bukit dataran tinggi gayo. Di tempat ini kita bisa melihat ibu kota Aceh Tengah dan danau Laut Tawar secara keseluruhan, lapangan pacuan kuda di kecamatan Pegasing, bandara udara Rembele dari atas, dengan diapit serta dikelilingi punggung gunung bukit barisan yang elok. Pantan Terong terletak di kecamatan Bebesan, 7.5 km dari kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah
2. Mesjid Raya Baitulrahman ( Banda Aceh )
 


 
Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh ini merupakan saksi bisu sejarah Aceh, terletak di pusat kota Banda Aceh dan merupakan kebanggaan masyarakat Aceh. Masjid Raya Baiturrahman adalah simbol religius, keberanian dan nasionalisme rakyat Aceh. Masjid ini dibangun pada masa Sultan Iskandar Muda (1607-1636), dan merupakan pusat pendidikan ilmu agama di Nusantara. Pada saat itu banyak pelajar dari Nusantara, bahkan dari Arab, Turki, India, dan Parsi yang datang ke Aceh untuk menuntut ilmu agama. Mesjid ini merupakan markas pertahanan rakyat Aceh ketika berperang dengan Belanda (1873-1904). Pada saat terjadi Perang Aceh pada tahun 1873, masjid ini dibakar habis oleh tentara Belanda. Pada saat itu, Mayjen Khohler tewas tertembak di dahi oleh pasukan Aceh di pekarangan Masjid Raya. Untuk mengenang peristiwa tersebut, dibangun sebuah monumen kecil di depan sebelah kiri Masjid Raya, tepatnya di bawah pohon ketapang. Enam tahun kemudian, untuk meredam kemarahan rakyat Aceh, pihak Belanda melalui Gubernur Jenderal Van Lansnerge membangun kembali Masjid Raya ini dengan peletakan batu pertamanya pada tahun 1879. Hingga saat ini Masjid Raya telah mengalami lima kali renovasi dan perluasan (1879-1993). Mesjid ini merupakan salah satu Mesjid yang terindah di Indonesia yang memiliki tujuh kubah, empat menara dan satu menara induk. Ruangan dalam berlantai marmer buatan Italia, luasnya mencapai 4.760 m2 dan terasa sangat sejuk apabila berada di dalam ruangan Mesjid. Mesjid ini dapat menampung hingga 9.000 jama‘ah. Di halaman depan masjid terdapat sebuah kolam besar, rerumputan yang tertata rapi dengan tanaman hias dan pohon kelapa yang tumbuh.
3. Air Terjun Blang Kolam ( Aceh Utara )

  

Air Terjun Blang Kolam Berlokasi di hutan yang teduh dan terdapat di Kabupaten Aceh Utara dengan ketinggian sekitar 75 Meter. Tempatnya yang sejuk dengan alam yang masih asri sekali. Bagi yang ingin merasakan dinginnya air terjun, bisa berendam disini atau sekedar bersantai diakhir pekan. Tempat ini sangat cocok sebagai rekreasi keluarga. dan Air Terjun Blang Kolam pun kembali menunjukan kegairahannya, bagaimanapun air terjun blang kolam pernah menjadi tempat favorit. Untuk mencapai lokasi Blang Kolam sebenarnya tidak sulit, cukup banyak jalur yang bisa ditempuh, bisa melalui Cunda Kota Lhokseumawe, Kandang Aceh Utara dan kawasan muara satu kota lhokseumawe, namun sayang kondisi jalan. menuju objek Wisata Blang Kolam sangat memprihatinkan. Selain hal itu, kondisi jalan yang terjal dan licin juga menjadi salah satu penghambat bagi pengunjung yang ingin menikmati objek wisata ini. Hal lain yang kurang dalam objek wisata ini adalah sarana pendukung seperti Mushalla, MCK, dan tali pembatas jalur. Sementara Pemerintah Kabupaten Aceh Utara Sudah berjanji, akan melakukan renovasi objek wisata ini sejak 2009.
4. Gunung Selawah Agam ( Aceh Besar )
 
Gunung Seulawah Agam Kabupaten Aceh Besar. Seulawah Agam kaya akan berbagai Flora dan Fauna. Sebut saja Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatraensis), Kedih (Presbytis Thomasi), Burung Rangkong (Buceros Rhinocerous), dan Jamur (Fungi) berbagai species serta satwa-satwa lainnya. Menurut kabar, nantinya Seulawah Agam dan kembarannya Seulawah Inong akan dijadikan sebagai kawasan konservasi. Itu penting, mungkin saja mengingat perambahan kayu kian marak saja di sana.
5. Gunung Borni Telong ( Bener Meriah )
 


Gunung Burni Telong adalah gunung yang terletak di Kabupaten Bener Meriah dan telah mejadi ciri khas dari Kabupaten Tersebut. Gunung Burni Telong adalah gunung berapa Aktif dan pernah meletus pada Tanggal 7 Desember 1924 menyebabkan kerusakan hebat lingkungan sekitarnya termasuk lahan pertanian dan perkampungan. Burni Telong yang dalam bahasa Indonesia diartikan dengan gunung yang terbakar, berada di ketinggian 2.600 meter di atas permukaan laut. Gunung ini hanya berjarak lima kilometer dari Redeolong, ibu kota Kabupaten Bener Meriah dan Bandar Udara Rembele (RBL). Untuk mencapai gunung yang sering disebut Burni Cempege (gunung yang penuh belerang–red), ada beberapa jalur. Salah satunya, melalui Jalur Edelwais. Dinamakan Edelwais karena di sepanjang jalur itu ditumbuhi bunga Edelwais yang oleh masyarakat Gayo dipercayai sebagai bunga abadi. Jalur ini diawali dengan jalan aspal mulai dari simpang jalan utama Takengon-Bireun sampai ke lereng Burni Telong tepatnya di desa Bandar Lampahan Kecamatan Timang Gajah yang berjarak 3 km. Bila mau melakukan Pendakian sebaiknya berkonsultasi dulu dengan pemuda-pemuda setempat atau mengajak satu dua orang dari mereka turut serta, kecuali anda sudah mengenal betul medan dan jalur pendakian Gunung Burni Telong. Kondisi lapangan untuk mencapai ke ketinggian puncak memang agak terjal. Tapi, jalur dari Bandar Lampahan menuju lereng gunung merupakan pilihan favorit para pecinta alam atau pendaki gunung. Setelah melewati medan terjal, kita menemukan sebuah gua, yang sering digunakan pendaki sebagai tempat menginap bila ingin bermalam untuk beberapa hari. Di ketingian Burni Telong, hamparan pohon pinus memanjakan mata Anda Inilah satu-satunya gunung berapi aktif di dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah dan Bener Meriah
6. Kuala Merisi ( Aceh Jaya )
 


Pantai Kuala Merisi atraksi Pantai wisata alam yang sangat indah terutama ketika kita bersama-sama itu keluarga yang sangat baik, sambil menikmati deru pantai surfing dan mendengarkan legenda Bate Meurendam Dewi Ratu Putri yang terdapat di muara Kuala Merisi telah membuat orang tertarik dengan wisata ini objek. Lokasi ini juga didukung oleh kondisi alam untuk mandi di pantai dan fasilitas snack bar di sekitar lokas
7. Pantai Lampuuk ( Aceh Besar )
 

5 pantai terindah di Aceh

Pantai ini berada di Aceh Besar, tapi tidak terlalu jauh kalau dari Ibu kota Nanggroe Aceh Darussalam, Yaitu Banda Banda Aceh. Dari banda Aceh Hanya Sekitar Lebih Kurang 45 Menit perjalanan untuk bisa sampai ke pantai lampuuk ini. pada saat hari libur, pantai ini sangat ramai di kunjungi oleh wisatawan lokal maupun luar kota, dan bahkan manca negara. keindahan dari pantai ini adalah pasirnya yang membentang luas dan air lautnya yang sangat jernih. selain itu di tempat ini terdapat permainan-permainan air seperti salah satu contohnya adalah banana bot.
8. Air Terjun Suhom, Lhoong ( Aceh Besar )
 


Air terjun Suhom ini berada di tengah panorama alam yang indah dan alami. Di sekitarnya terdapat banyak pohon durian, pada musim durian banyak yang berjualan durian di sekitar air terjun. di sekitar air terjun juga terdapat lokasi yang dapat digunakan untuk berkemah (camping). Air terjun yang deras ini menjadi sumber energi listrik bagi masyarakat di sekitar Desa Kreung Kala. Sebuah pembangkit listrik tenaga mikrohidro kini telah dibangun di dekat air terjun dan dioperasikan untuk mengaliri listrik kepada penduduk Desa Kreung Kala. Dari Banda Aceh menuju ke lokasi air terjun, terhampar pemandangan pantai yang menakjubkan dengan keindahan yang luar biasa, deburan ombak dan pasir putih terlihat dekat di sepanjang jalan, dan tampak pula barisan pegunungan yang tinggi dan indah.
9. Iboih ( Sabang )
   
Siapa yang tidak kenal dengan nama sabang. semua warga negara indonesia mengetahuinya. soalnya, ada lagu nasional yang menyebutkan nama sabang, yaitu lagu dari sabang sampai maroke. betul kan..iboih tempat wisata yang keren dan cantik. di iboih terkenal dengan divingnya. itu dikarenakan laut di iboih sangat cantik, dimana banyak dive site yang keren dan menarik untuk dilihat, salah satu contohnya di daerah batu tokong, pulau rubiah, sea garden, dan lain-lainya. di tempat-tempat tersebut memiliki keunikan tersendiri, mau tahu apa itu, silahkan lihat sendiri deh. di jamin anda bakal puas kalau melihatnya. nah, kalau main-main ke sabang, jangan lupa main ke iboih. 
10. Danau Laut Tawar ( Aceh Tengah )
 


 
Danau Laut Tawar adalah sebuah danau dan kawasan wisata yang terletak di Dataran Tinggi Gayo, Kabupaten Aceh Tengah, Nanggröe Aceh Darussalam. Suku Gayo menyebutnya dengan Danau Lut Tawar. Luasnya kira-kira 5.472 hektar dengan panjang 17 km dan lebar 3,219 km. Volume airnya kira-kira 2.537.483.884 m³ (2,5 triliun liter). Ada 25 aliran krueng yang bermuara ke Danau Laut Tawar dengan total debit air kira-kira 10.043 liter per detik. Rerata kedalaman danau: 35 meter dari pinggir danau: 8,9 meter. 100 meter dari pinggir danau: 19,27 meter. 620 meter dari pinggir danau: 51,13 meter. Rerata suhu air danau diukur berdasarkan kedalaman: 1 meter: 21,55 °C 5 meter: 21,37 °C 10 meter: 21,15 °C 20 meter: 20,70 °C 50 meter: 19,35 °C Kecerahan tertinggi 2,92 meter (di tengah danau), sedangkan yang terendah 1,29 meter (Kp. Kuala II). Semakin tinggi kecerahan, maka semakin jernih air.

Saturday, June 14, 2014

Anugerah (b.a.m.a) 2014


Banda Aceh-Pemerintah Kota Banda Aceh menyerahkan anugerah Banda Aceh Madani Award 2014

Hut Banda Aceh ke 809


Banda Aceh – Malam puncak peringatan Hari Jadi Kota Banda Aceh ke 809 yang digelar di Gedung Sosial, Banda Aceh berlangsung semarak. Acara dimeriahkan artis nasional Teuku Wisnu, Rara Tarmizi, Joel Pase dan sejumlah penyanyi lokal lainnya. Digelar sejak pukul 21.00 WIB, agenda dimulau dengan penampilan teater yang menceritakan kehidupan masyarakat kota Banda Aceh menuju kota Madani. Setelah itu, panitia memutar video kilas balik Banda Aceh sebelum tsunami hingga kesepakatan damai MoU Helsinki, Agustus 2005 silam. Usai diselingi beberapa lagu, panitia baru memutar video inmemoriam Mawardi Nurdin, walikota yang meninggal dunia pada Februari lalu.
Pada malam puncak kali ini, Pemerintah Kota Banda Aceh juga memberi penghargaan kepada 30 orang yang dinilai berpengaruh dalam mewujudkan ibukota Aceh ini sebagai kota Madani. Penghargaan tersebut diberi nama Banda Aceh Madani Award 2014.
Plh Walikota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal, mengatakan pada awalnya ide pembentukan Banda Aceh sebagai Model Kota Madani tidak diterima dengan mudah oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal tersebut diperparah dengan adanya sentimen-sentimen yang tak pernah berhenti memojokkan dengan berbagai alasan keberadaan syariat Islam. “Namun sekali lagi Allah memberikan kita hati dan pikiran agar kita selalu berjuang sekuat tenaga menjadikan kehidupan kita, kehidupan yang lebih Islami,” katanya.
Musibah gempa dan tsunami yang memporak-porandakan Aceh Desember 2004 silam, kata Illiza, telah memberi banyak pelajaran bagi masyarakat untuk bangkit, menata dan membangun kembali harga diri dan lingkungan sekitar. Di usia ke-809, Pemerintah Kota Banda Aceh terus berupaya melakukan yang terbaik untuk kota Banda Aceh karena telah banyak capaian dan prestasi yang diperoleh. “Terakhir kita telah mendapatkan anugrah WTP dan adipura. Kota ini berhak mendapatkan kehidupan lebih baik dan lebih berkah. Hal itulah yang akan kita perjuangkan bersama-sama.”  
[Agus S] 

(Source : http://www.bandaacehtourism.com/info/news-update/semarak-malam-puncak-hut-banda-aceh/#.U5wB4naHPtc )

Souvenir Agam Inong Aceh

Assalamualaikum semua :)

Kamu tau ga sih apa aja oleh-oleh khas aceh?

hah?

apa?

kurang kedengeran :p

heheheeh.......
iya, ada banyak souvenir khas ACEH, seperti rencong, miniatur rumah aceh, tas-tas yang ada motif pinto aceh dan masih banyak yang lainnya.

          Nah sekarang, kami dari mahasiswa ILMU KELAUTAN UNSYIAH 011, punya kreasi seru yang berbau ACEH. Di mana, bahan baku dari souvenir kami ini dari sampah kertas yang banyak berserakan di sekitaran kampus. Kan lumayan, kalau itu sampah bisa diolah terus dijual. bisa nambah-nambah duit saku, heheheheheh........

Sebenernya ini ide muncul karna ada salah seorang dosen yang nyaranin. Mungkin kalau ga ada saran sama masukan dari temen-temen, kami ga yakin ini souvenir bakal ada :)


Ini dia SOUVENIR KHAS ACEH hasil karya anak kelautan  011 UNSYIAH. Buat yang mau beli atau order, bisa lho. Harganya Rp.15000/psg. Hubungi 082369290865 (inal).







LUDO AGAM-INONG

            Dan masih ada juga beberapa hasil karya kami yang masih berbau ACEH, seperti LUDO AGAM-INONG yang ada di bawah. Ludo ini kami ikut lombakan di Unsyiah Fair VIII Tahun 2012 di Banda Aceh. Dan alhamdulillah berkat ludo ini, kami dapet juara III untuk katagori lomba Daur Ulang Sampah.



Terima kasih :)
Maap kalau seandainya ada banyak kata-kata yang kurang tepat ataupun keliru.

SALAM DARI ANAK ACEH untuk SEMUA :)

Wassalamualaikum Wr Wb

( Source : http://sovenirkhasaceh.blogspot.com/ )

Souvenir Khas Aceh

Tak lengkap rasanya, jika setelah mengunjung tempat-tempat wisata Banda Aceh kita tidak membeli sebuah cinderamata khas Aceh. Di hampir semua tempat wisata, terdapat orang-orang aceh yang menjaul cinderamata, baik berupa makanan yang dibungkus atau pernak-pernik khas dari Aceh.
Beda tempat, beda lagi oleh-olehnya. Beruntung Provinsi Aceh diberi kekayaan budaya, tradisi, dan kuliner sehingga banyak yang bisa dijadikan buah tangan untuk keluarga dan kerabat.
Apa Yang Menarik Untuk Dibeli?

1. Accesories Rencong Aceh
Alasan Provinsi Aceh disebut 'Tanah Rencong' adalah senjata ini. Rencong merupakan senjata tajam, tergolong sebagai belati, yang digunakan dalam Kerajaan atau Kesultanan Aceh.
Rencong (Bahasa Aceh: reuncong) adalah senjata tajam belati tradisional Aceh, di pulau Sumatera Indonesia bentuknya menyerupai huruf "L". Rencong termasuk dalam kategori belati yang berbeda dengan pisau atau pedang.
Rencong memiliki kemiripan rupa dengan keris. Panjang mata pisau rencong dapat bervariasi dari 10 cm sampai 50 cm. Matau pisau tersebut dapat berlengkung seperti keris, namun dalam banyak rencong, dapat juga lurus seperti pedang. Rencong dimasukkan ke dalam sarung belati yang terbuat dari kayu, gading, tanduk, atau kadang-kadang logam perak atau emas. Dalam pembawaan, rencong diselipkan di antara sabuk di depan perut pemakai.
Rencong memiliki tingkatan; untuk raja atau sultan biasanya sarungnya terbuat dari gading dan mata pisaunya dari emas dan berukirkan sekutip ayat suci dari Alquran agama Islam. Sedangkan rencong-rencong lainnya biasanya terbuat dari tanduk kerbau ataupun kayu sebagai sarungnya, dan kuningan atau besi putih sebagai belatinya.
Seperti kepercayaan keris dalam masyarakat Jawa, masyarakat tradisional Aceh menghubungkan kekuatan mistik dengan senjata rencong. Rencong masih digunakan dan dipakai sebagai atribut busana dalam upacara tradisional Aceh. Masyarakat Aceh mempercayai bahwa bentuk dari rencong mewakili simbol dari basmalah dari kepercayaan agama Islam.
2. Pinto Aceh
Perhiasan berupa leontin  ini bermotif tradisional Aceh yang disebut Pinto Aceh (Pintu Aceh). Motif  ini hanya salah satu dari ratusan motif perhiasan tradisional Aceh. Sekarang motif ini selain ada yang masih buatan tangan perajin emas, ada juga produksi massal, dan banyak dijual sebagai cindera mata yang  banyak peminatnya.
Motif ini diciptakan tahun 1935 oleh Mahmud Ibrahim, perajin emas dari Blang Oi. Karena  kepiawaiannya membuat perhiasan ia dipanggil orang dengan Utoh Mud. Utoh Mud memperoleh sertifikat resmi atas keterampilannya itu dari pemerintah Belanda di Kutaraja (Banda Aceh) pada tahun 1926. Saat itu ia hanya membuat satu jenis perhiasan dengan motif Pinto Aceh, yaitu bros. Kini sudah ada cincin, leontin dan tusuk sanggul dengan variasi motif Pinto Aceh ini.
3. Baju Khas Aceh
Di Aceh Memiliki Baju Adat yang bisa dimiliki oleh wisatawan, Baju Adat Aceh memilik Motif Kental Aceh dan dengan Model Muslimah. keragaman tenun Aceh yang mendapat perhatian, bahkan hingga ke luar negeri. 
4. Gantungan Kunci


Gantungan kunci ini unik, lucu, harganya terjangkau dan menjadi ciri khas daerah Aceh. 
5. Kaos Unik Bergaya Aceh


Cindera Mata yang menjadi trend di Aceh Kaos dengan Motif Aceh. beragam Model dan Bentuk banyak yang bisa dipilih dengan kreasi model modern gaya anak muda bisa menjadi pilihan terbaik cindera mata setiap akhir wisata anda di Banda Aceh. 
Selain Baju Kaos msih Banyak Accesories yang bisa anda dapatkan seperti Mug, Peci dan laiinya.
Dimana anda Bisa mendapatkan Cindera Mata Khas Aceh?
Untuk Souvenir Khas Aceh anda bisa membeli di :
1. Kawasan Objek Wisata Kapal Apung banda Aceh
2. DayaCipta Souvenirs 
3. Anita Souvenir  
4. Gaya Souvenir  
5. Kutaraja Souvenir  
6. Aceh Putra Souvenir  
7. Pinto Aceh Souvenir  
8. Pusaka Souvenir  
9. Rencong Aceh Souvenir  

Tari Tradisional Aceh

Aceh merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki Seni tari tradisional yang menarik dan populer, hal ini menunjukkan kreativitas anak bangsa di aceh, meskipun jauh dari ibu kota dan merupakan salah satu wilayah paling ujung yang berbatasan langsung dengan Negara lain.
Aaceh atau dikenal dengan sebutan Nangro Aceh Darusalam, memilki kultur dan seninya yang khas, sehingga hal ini menjadi salah satu daya tarik tersendiri yang menjadi nilai wisata di aceh. Tarian di aceh ini dapat disajikan sebagai sebuah paket wisata, sebab disini tersedia SDM yang kreatif yang benar-benar memahami dan menggemari kesenian Aceh yang ada. Selain itu juga didukung oleh pemain-pemain seni tari yang penuh didikasi mau belajar dengan sungguh-sungguh untuk keperluan penyajian paket wisata budaya.
Dari berbagai budaya yang ada di aceh, seni tari merupakan salah satu budaya yang sangat populer dari wilayah ini yang mampu mewakili eksisteni seni di nusantara, tidak hanya itu, seni tari dari aceh sering kali dipertunjukkan di berbagai wilayah mancanegara. Seni budaya dimiliki ini menjadi paket-paket yang sangat menarik karena memperlihatkan ke khasannya tersendiri, proses pengolahannya menuntut kemampuan estetika dan pandangan kedepan yang sesuai dengan landasan ideal masyarakat dan tidak meyimpang dari ciri-ciri kepribadian masyarakat aceh yang islami dan tidak menyimpan dari spirit keislaman dan ini terlihat jelas dalam berbagai tarian, baik sedati saman, debus, ranup lampuan dan taraian tradisional lainnya.
Adapaun Seni Tari dari Aceh antara lain sebagai berikut :
 
Tari Saman
Tari Saman diciptakan dan dikembangkan oleh seorang tokoh islam bernama Syeh Saman ,beliau menciptakan syairnya dengan menggunakan bahasa arab dan bahasa aceh dengan iringan gerakan –gerakan tangan dan syair yang dilagukan membuat seuasana menjadi gembira, gerakan tepukan dada,tepukan diatas lutut, mengangkat tangan secara bergantian dengan gerakan dan kecepatan yang serasi menjadi ceri khasnya.
  
Tari Laweut
Laweut berasal dari kata Seulawet , sanjungan pada Nabi Muhammad S.A.W tari ini di persembahkan oleh delapan orang wanita yang disebut juga seudati iring. Tari ini di pergunakan untuk menyampaikan pesan-pesan dalam keagamaan pendidikan dan pembangunan.
Tari Tarek Pukat
Tari ini merupakan tarian yang diangkat dari kehidupan nelayan pesisir aceh yaitu membuat jarring “pukat” dan menangkap ikan dengan jaring ditengah laut. Suasana menarik pukat dengan harapan mendapat ikan yang banyak dinyatakan dengan semangat kerja keras da riang gembira yang sekali-kali terdengar teriakan senang pawang laut.
Tari Cangklak
Tari memgemalisasikan perempuan-perempuan cantik gemulai, energik dan sedikit genit dengan berbagai aksesoris yang dipakai dalam mengelilingi lekuk tubuh anggunnya, serta pelengkap busana yang senantiasa digunakan dan indetik dengan perempuan seperti payung, kipas, sapu tangan, perpaduan gerak dan tarian yang laku di aceh dengan tarian khas melayu dari daerah timur aceh.

Tari Meusago
Meusago disini diartikan bersudut, bersegi dan berujung begitu lengkapnya persoalan yang di hadapi dan ibadah manusia dengan manusia, dengan bermacam kehidupan yang dihadapi dan ibadah atau hubungan dengan Tuhan, ide garapan tari ini sebagai syimbol gotong royong dan persaudaraan merupakan wujud dari persatuan, satu kipas barang bermakna tapi menakala bersamaan d paparkan menjadi satu manfaat bagi kehidupan.
Rapai Daboh
Rapai Daboh yaitu suatu permainan ketangkasan atau kekebalan. Permainan Rapai Daboh terdiri dari seorang syekh yang bergelar “Khalifah”, beberapa orang penabuh rebana (rapai), dan beberapa pemain rencong atau senjata tajam lainnya, dimana saat mereka sedang menabuh rebana memukul rapainya sambil bernyanyi dengan lagu-lagu tertentu terus menikam-nikam anggota badan dengan sehebat-hebatnya, kadang-kadang rencongnya menjadi bengkok, yang semuanya berada dibawah pimpinan/pengawasan khalifah. Apa sebab tubuh mereka tidak dimakan senjata, hal ini menurut mereka oleh karena suatu keyakinan bahwa yang berkuasa hanya Khalik (Tuhan) sedangkan makhluk sama-sama tidak berkuasa; jadi besi makhluk dan manusia pun makhluk. Pada waktu para penabuh rapai sedang memukul rebana sehebat-hebatnya, maka para pemain rencong memusatkan seluruh pikirannya pada keyakinan diatas, sedikit pun tidak boleh bergoyang, dan kalau goyang pastilah senjata akan makan tubuh mereka.
Tari Seudati
Seudati adalah perpaduan antara seni suara dan seni tari. Seni Seudati adalah jenis kesenian yang diciptakan setelah berdiri masyarakat islam Aceh yang berfungsi sebagai dakwah dan hiburan. Seudati juga bernama Saman yang berasal kata dari bahasa Arab yang berarti delapan. Dinamakan saman karena para pemainnya terdiri dari delapan orang yaitu Syekh dan para pembantunya berpakaian seragam, yaitu celana pantalon hitam atau putih, baju kaos putih berlengan panjang, di kepala para penari memakai tangkulok.
Tari Rapai Geleng
Rapai adalah jenis tamborin yang biasanya dipakai untuk mengiringi sebuah lagu atau tarian. Permainan Rapai telah dikembangkan dan diiringi dengan lagu-lagu dan berbagai macam lenggak-lenggok yang indah. Ini merupakan dobrakan penampilan sebuah tarian baru yang disebut “Rapai Geleng”. Tarian ini dimainkan oleh 11 sampai 12 orang penari dan setiap mereka memainkan Rapai (tamborin kecil). Sambil bermain Rapai dan menyanyikan lagu, mereka melakukan berbagai gerakan tubuh yaitu tangan, kepala, dan lain-lain. Gerakan para penari hampir sama dengan tarian Saman tetapi menggunakan Rapai. Tarian ini juga sangat dinikmati dan menyenangkan.
Tari Meuseukat
Tarian Meuseukat adalah tarian yang sangat pupuler di Aceh yang berasal dari Kab. Aceh Selatan. Tarian ini dimainkan oleh 10 atau 12 penari dan 2 orang penyanyi. Khusus untuk wanita mengambil posisi dengan cara duduk/berlutut dalam satu barisan dan membuat gerakan tubuh dengan tangan dan kepala. Nyanyian yang berisi pujian atau doa yang dimulai dengan gerakan lambat sampai dengan gerakan cepat.
Tari Ranub Lampuan
Tari Ranub Lampuan sangat terkenal di Aceh. Tari ini biasanya dimainkan untuk menyambut tamu terhormat dan pejabat-pejabat yang berkunjung ke Aceh. Tari ini juga di tampilkan pada acara-acara khusus, seperti para acara Preh linto, Tueng Dara Baro. Tarian ini dimainkan oleh tujuh orang penari wanita dan diiringi dengan instrumen musik tradisional Seurunee Kalee. Penari ditangannya memegang Cerana atau Puan yang yang didalamnya berisi sirih (ranub) yang akan diberikan kepada tamu-tamu sebagai tanda kemuliaan bagi tamu-tamunya. Tari Ranub Lampuan gubahan dari Tarian Aceh.
Tari Likok Pulo
Tari Likok Pulo dewasa ini sudah menjadi salah satu tari wajib bagi murid sekolah dalam Kota Banda Aceh sebagai mata pelajaran kesenian muatan lokal. Karena pada akhir tahun l980an nasib tarian ini hampir punah dan kembali diperkenalkan pada PKA Pkan Kebudayaan AcehIII tahun l988 hingga sudah berkembang dan populer di kalangan masyarakat. Asal mula tarian ini berkembang di kawasan Pulo Besar Selatan dalam wilayah gugusan Pulo Aceh Kabupaten Aceh Besar, sekitar 30 mil dari dararatan Kota 
    Banda Aceh. Maka tarian ini juga dengan sebutan Likok Pulo Aceh. Tarian ini sebagai media pengembangan dakwah Islam dimasa era kesultanan Aceh diciptakan oleh Ulama pendatang dari Arab yang menetap di desa Ulee Paya dibawakan oleh 12 orang penari pria sambil duduk rapat berlutut bahu membahu, dengan posisi sejajar. Di desa Ulee Paya dahulu dipertunjukan di tepi pantai atas pasir sebagai pentasnya dan hanya digelari sehelai tikar daun lontar atau pandan serta dibawakan pada malam hari sebagai hiburan rakyat sambil berdakwah. Biasanya tarian ini mulai dipertunjukan puluk 21.00 WIB sampai menjelang subuh. Gerak tari Likok Pulo komposisinya dimulai dengan gerakan salam anggukan kepala dan tangan yang diselangi gerakan pinggul. Ritme tarian saling membentang dan seling ke kiri dan ke kanan sambil melantunkan syair-syair pujian kepada Sang Khalik yang diiringi dengan musik Rapai dan vokalis nyanyian syair Aceh.
Itulah beberapa Seni Tari Tradisional dari Daerah Aceh, dan masih banyak tari tradisional aceh lainnya yang belum admin sampaikan, semoga tarian tradisional yang ada saat ini tidak lerlupakn, tetap lestari di bumi pertiwi ini. [Ade Muclis ]

(
Source : http://budayaindonesiasatu.blogspot.com/2014/02/tari-tradisional-aceh.html )

Festival Sabang Fair 2014

 

Sebuah perhelatan kebudayaan yang bertajuk “Festival Sabang Fair (FSF) 2014″ 
akan segera digelar di Kota Sabang, Provinsi Aceh.

Kue Adee Kak Nah



Kue Adee Kak Nah merupakan kue ciri khas Aceh, kue ini biasanya menjadi buah tangan bagi para turis asing maupun lokal. Tempat usaha adee yang berada persis di belakang rumahnya itu dengan luas tempat lebih kurang 600 meter persegi. Usaha tersebut, kata Kak Nah berawal dari inspirasi orang tuanya Sawiyah Syeikh sejak tahun 1982. Kala itu, produksi ade hanya sebatas kue penganan yang ditempatkan pada beberapa warung kopi di Kecamatan Meureudu. Namun karena memiliki citarasa khas, masyarakat memesankanya terutama untuk buah tangan oleh-oleh keluarga. Secara perlahan-lahan, pemasaran adee itu merambah hingga pusat pasar Meureudu.”Meski kala itu hanya kita bawa sekitar 15 hingga 20 loyang, tapi dalam waktu singkat adee bisa laku terjual,”ujar ibu delapan anak tersebut. Melihat animo pesanan yang saban hari semakin meningkat, Rosna terpaksa bersama suaminya, Marzuki secara perlahan-lahan merekrut tenaga kerja dari kalangan masyarakat yang kurang mampu dan anak putus sekolah untuk diperkerjakn di rumahnya. Katanya, usaha adee itu kini telah berkembang. Bahkan dua mantan pekerjanya yakni, Kak Cut La dan Kak Mutia telah mandiri membuka usaha adee. Dalam kurun sepuluh tahun terakhir, Rosna telah mampu memperkerjakan sebanyak 35 tenaga kerja yang setiap Minggu rata-rata mereka memperoleh upah kerja Rp 500.000 ribu hingga Rp 700.000. Untuk perloyang kue Adee Kak Nah para pekerja diberikan upah borongan Rp 3.000, dan harga jual untuk satu adee Rp 23.500. “Setiap hari alhamdulillah kami mendapatkan keuntungan Rp 1 juta,”ujar Rosna. Dan setiap hari pula Kak Nah mampu memproduksi rata-rata 1.000 adee dan terkadang jika pemesanan banyak terpaksa para pekerja harus kerja lembur dan hingga larut malam. Malahan untuk mengembangkan ushanya itu, kii Kak Nah telah membuka unit usahanya di Lambaro, Aceh Besar, yang melibatkan 25 pekerja. Selain itu, kue adee itu juga sering mendapatkan pesanan dari Medan, dan Batam. Ditemui Serambi, di rumah produksi kue penganan khas ala Pijay itu Kamis (28/7), dengan ramah Kak Nah mempersilahkan Serambi untuk melihat dapur tempat usaha adee tersebut. 

( Source : http://aceh.tribunnews.com/2011/07/31/adee-kak-nah-jadi-ikon-pijay;/idris ismail )

Daftar Oleh-Oleh Khas Aceh





Daftar Oleh-Oleh Khas Serambi Mekah Aceh


       Salah satu budaya orang Indonesia ketika berpergian yaitu membawa buah tangan atau oleh-oleh untuk keluarga atau kerabat terdekat. Rasanya ada yang kurang jika kita kembali ke rumah tanpa bawa oleh-oleh. Jangankan pada saat kita mau pulang kembali ke rumah, sebelum pergi saja biasanya sudah ada saja yang menitip atau memesan dibawakan oleh-oleh seperti halnya teman seperjalananku ini yang dititipkan membawa oleh-oleh Roti Boi Khas Aceh.
         Karena titipan itu sebelum pulang kamipun menyempatkan untuk mampir ke toko yang menjual aneka makanan untuk oleh-oleh khas Aceh.
Jika kamu pergi ke serambi mekah Provinsi Aceh, berikut beberapa oleh-oleh yang dapat kamu beli untuk dibawa pulang untuk keluarga atau kerabat dekat.
* Roti/ Bolu Boi
* Karah Aceh
* Kue Sepet Aceh
* Dodol Nanas Aceh
* Kopi Aceh
* Kue Badarateuk
* Lumpia Abon
* Kue Bawang Isi Abon Sapi
* Asam Manis Pedas
* Ikan Kayu Aceh
* Denden Ikan Manis Aceh
* Deden Sapi Aceh
Dari makanan tersebut yang menurut saya patut untuk dicoba yaitu dendeng ikan kayu yang merupakan oleh-oleh khas Aceh. Dendeng ikan kayu tersebut sudah dilengkapi bumbu sehingga kita bisa langsung membersihkan dan memasaknya menjadi hidangan yang lezat. Roti /Bolu boi yang merupakan kue khas di Aceh pun cukup enak dengan tekstur yang lembut. Dan salah satu hal yang patut dicoba yaitu dodol nanas khas aceh yang agak sulit ditemui di daerah lain diluar Aceh. Selamat Berbelanja.
Punya rekomendasi oleh-oleh lain khas Aceh? Mari kita saling berbagi disini.

(source : http://www.shu-travelographer.com/2014/05/daftar-oleh-oleh-khas-serambi-mekah-aceh.html )